Sabtu, 15 Maret 2014

Kisah Kupu-Kupu Putih

Jaman dahulu kala, hiduplah seorang pria tua bernama Takahama. Pria ini rajin bekerja, rendah hati dan penolong sehingga ia disenangi warga desa.


Takahama sangatlah pandai. Meski ia sudah tua, orang-orang tetap bisa melihat ketampanan di wajah Takahama. Ya kan? Takahama bisa menjadi apa saja dengan kemampuannya, tapi ia memilih untuk mengurus pemakaman desa dan tinggal di gubuk kecil dekat pemakaman hingga usianya senja.

Tak hanya itu, Takahama juga tak memiliki istri sepanjang hidupnya. Bagaimana mungkin seorang pria yang pandai, rajin bekerja, dan tampan seperti Takahama tak memiliki kekasih?

Suatu hari, Takahama tak mampu lagi bangkit dari kasurnya. Warga desa yang sering menjenguknya memanggil adik perempuan Takahama yang kebetulan tinggal jauh dari desa.

Ketika adik dan keponakan Takahama menjenguk Takahama, mereka melihat kupu-kupu putih yang terbang disekitar ranjang Takahama. Sesekali kupu-kupu itu hinggap di wajah Takahama. Sesering apapun adik dan keponakan Takahama mengusirnya, kupu-kupu itu kembali lagi ke sisi Takahama.

Ketika Takahama menemui ajalnya, kupu-kupu putih itu terbang menjauh. Takut karena itu adalah pertanda buruk, keponakan Takahama pergi mengejar kupu-kupu putih. Ia mengejar kupu-kupu itu hingga ia hinggap pada kuburan yang bertuliskan "Akiko", dan kemudian kupu-kupu itu menghilang.

Lalu si keponakan bertanya pada ibunya (adik Takahama), ia menceritakan kjadian barusan. Lalu berceritalah ia..

"Dulu. ketika Takahama masih muda, ia bertemu dengan gadis cantik bernama Akiko. Mereka jatuh cinta dan segera bertunangan. Masa depan mereka sebagai keluarga sangat menjanjikan, karena keduanya pandai dan pekerja keras. Sayangnya, Akiko meninggal dunia sebelum pernikahan, dan Takahama sangat sedih karenanya"

"Ketika Akiko masih hidup, Takahama berjanji akan mengurusnya sebagai suami yang baik. Dan ketika Akiko menggal, ia terus menepati janjinya dengan mengurus kuburan Akiko. Karena itulah Takahama tinggal di dekat pemakaman agar ia bisa mengurus kuburan istrinya setiap hari. Dan karena itu pula Takahama tak memiliki kekasih lain"

Kisah ini membuktikan bahwa kupu-kupu putih adalah jiwa dari Akiko. Takahama mengunjungi kuburan Akiko setiap hari hingga ketika Takahama tak mampu mengunjungi kuburan Akiko, Akiko lah yang mengunjungi Takahama

2 komentar: